2012/06/21

Kehidupanku

Tak selamanya manusia itu muda. Tak selamanya matahari kan bersinar. Tak selamanya manusia itu berada dalam puncak karirnya. Ya, tiada yang kekal kecuali Yang Maha Kuasa.

Dulu, aku dimanja. Dulu, aku dipeluk untuk perlindungan. Dulu, aku diajarkan tata krama dan disiplin dengan amat sangat. Dulu, aku disembunyikan dari segala masalah. Ya, itu dulu. Sekarang? 
Sekarang, aku harus mandiri. Sekarang, aku yang memeluk dan melindungi orang-orang yang kusayangi. Sekarang, aku menerapkan dan memberikan pelajaran yang telah kuterima kepada orang lain. Sekarang, aku merupakan orang terdepan dalam menghadapi masalah. Ya, itu sekarang. Masa depan?
Tidak ada yang bisa mengira masa depan. Bisa saja, hal-hal yang telah direncanakan sebelumnya buyar karena alasan yang kasat mata. 

Sewaktu aku duduk di sekolah dasar, tas sekolah pun tak mau kubawa. Ada supir kok yang bisa bawain. Namun, saat itu juga, aku ditinggal oleh orangtuaku pergi jalan-jalan. Kejam tidak? Ya, kejam. Dibiarkan di rumah menanti keluargaku pulang dari refreshing yang mengasyikkan. Tetapi itu yang kukatakan sebelumnya. "Dulu, aku dimanja. Dulu, aku diajarkan tata krama dan disiplin dengan amat sangat."

Sewaktu aku duduk di bangku sekolah menengah pertama dan atas, selalu diantar jemput. Tidak boleh menggunakan transportasi umum. Naik angkutan umum pun, diam-diam aku lakukan untuk pergi ke toko buku, disela kegiatan ekstra kulikuler. Semua permasalahan keluarga, tak ada yang mengetuk gendang telingaku. "Fokuslah terhadap sekolah", kata mereka. Lagi-lagi itu yang kukatakan sebelumnya. "Dulu aku dipeluk untuk perlindungan. Dulu, aku disembunyikan dari segala masalah."

Sekarang, aku seorang mahasiswa kedokteran. Diajarkan menjadi teladan bagi semua orang. Seorang pemimpin. Seorang pelayan masyarakat. Seorang putri satu-satunya dari keluarga yang penuh disiplin dan kasih sayang.
Aku hidup jauh dari keluarga, jauh dari kemanjaan. Hidup sebagai seorang manusia utuh, menghadapi segala permasalahan kehidupan dalam meraih cita, cinta, dan karir. Ya, itulah aku sekarang. Menjadi orang terdepan untuk keluarga. Menjadi seorang anak yang wajib membahagiakan orangtuanya. Harapan menjadi seorang dokter nantinya yang dicintai dan dihormati banyak orang. Masa lalu, masa sekarang, masa depan. Semuanya terkait, bagai rantai baja yang kuat, tidak bisa dipatahkan.

Quote: Bukan contoh kesuksesan orang lain, melainkan lakukan yang terbaik. Menangislah menghadapi kegagalan, lakukanlah lagi, dan lagi, dan bersiaplah air mata itu akan menjadi air mata bahagia dari orang-orang yang kita cintai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar